Mixing Bukanlah Segalanya, Justru Proses Taking!

 Apa yang membedakan antara rekaman modern dengan rekaman analog menggunakan tape? Satu hal, kamu harus benar-benar menguasai permainan lagu dan instrumenmu jauh sebelum tombol RECORD ditekan. Dengan adanya teknologi rekaman modern dengan menggunakan software komputer di era sekarang ini, manusia semakin dimanjakan dengan beragam fasilitas edit yang menghasilkan mental perbaiki-nanti-saja. Namun, benarkah proses mixing/editing adalah segalanya?

Jika ini adalah kesempatan perdanamu untuk rekaman, maka mulailah merekam dengan satu visi: Ini adalah suara yang akan terdengar persis di mp3 render akhir nanti. Jangan sekali-kali mengharap bisa menghasilkan sebuah lagu dengan kualitas mixing luar biasa jika rekaman awalnya sudah payah dan mengecewakan. Sebagus-bagusnya teknik mixing yang digunakan, tidak akan merubah kualitas aransemen yang jelek. Jangan menunggu proses mixing untuk membuat aransemen yang menarik dan dinamis. Mulailah dari sejak awal membuat lagu dan rekaman segala hal penentu kualitas: alat musik yang direkam, teknik penempatan mic dan skill performa pemain musik.

PILIH ALAT MUSIK BERKUALITAS DAN TEPAT

Teknik pemilihan tone sangat mempengaruhi hasil akhir lagu rekamanmu. Pilih alat musik yang saling melengkapi dan cocok dengan lagu yang dibawakan. Tidak susah kok, jika kamu ingin merekam gitar akustik yang keras petikannya, gabungkan dengan suara yang lebih lembut seperti strings atau synthesizer. Jika kamu merekam lagu dengan suara pad synth yang banjir kemana-mana, gabungkan dengan suara menghentak dari tamborin atau piano atau gitar. Walhasil, saat proses mixing nanti kamu akan lebih mudah karena setiap instrumen sudah kontras dan berbeda karakter.

Photo by Joel Muniz on Unsplash

PILIH MIC YANG TEPAT DENGAN PENEMPATAN YANG SESUAI

Jenis mic apa yang digunakan dan dimana kamu menaruhnya adalah salah satu faktor penting penentu hancur-bagusnya lagumu. Beda sekali hasil rekaman vocal antara mic dynamic dan mic condensor. Karena setiap mic memiliki karakter berbeda-beda (seperti EQ internal) dan bisa merubah suara yang terekam dengan sangat  drastis. Tapi benarkah condensor lebih bagus dibandingkan mic dynamic untuk vocal? Temukan dengan mencoba sendiri. Kalau sudah pengalaman mencobanya, tentu akan memudahkanmu tidak perlu eksperimen lagi. Namun jika tidak, maka pastikan melakukan eksperimen singkat. Rekam lalu dengarkan hasilnya, mana yang lebih bagus itu yang diambil.

Penempatan mic juga memiliki pengaruh besar:

  • Gitar akustik terlalu nge-bass, kurang cerah? Mundurkan mic sejengkal dari gitar.
  • Kick drum kurang nendang? Masukkan ke dalam kick atau arahkan ke beater tepat di tengah kick
  • Ampli gitar terlalu nyelekit di telinga? Geser mic ke tepi dari speaker. 
  • Vocal kurang ngebass? Mendekatlah ke arah mic
Bisa dikatakan, kamu sudah melakukan proses mixing sejak awal rekaman. Maka pilihlah mic dengan tujuan yang jelas dan efek yang dihasilkan. Tidak perlu banyak mixing, cukup dengan volume fader kamu akan terkejut lagumu sudah "matang".

REKAM PERFECT TAKE DARI PEMAIN MUSIK

Hal terakhir adalah memastikan pemain musik benar-benar menampilkan performa yang prima tanpa cacat saat tombol RECORD ditekan. Seriusilah dengan sedikit waktu lebih dan kesabaran. Jangan mudah-mudah hanya mengambil satu take dengan mental nanti-diedit-aja. Itu bukan rekaman, itu hanya main-main. Bahkan, demi kualitas, tidak ada salahnya kita take ulang sendiri bagian yang payah tadi setelah sang pemain musik meninggalkan studio. Itu jauh lebih baik daripada mengedit satu per satu. Musisi itu pun akan sangat bangga dengan hasil akhirnya!
Jika ingin mendapat mixing kualitas super, maka itu dimulai dari permainan musik yang kualitas super juga. Sepertinya itu sangat jelas, tapi banyak orang yang melalaikannya. Jika kamu berhasil merekam permainan yang powerful, dinamis, dan menarik dari sang musisi, maka akan sangat cepat proses editing-mixing dan hasil akhir rendernya akan sangat memuaskan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages