Mixing Headphone Hasilnya Bisa Bagus?

Beberapa kali saya ditanya oleh teman-teman yang baru belajar rekaman dan mixing: Kita belum punya speaker monitor flat nih, gimana kalau mixing di headphone? Bisa bagus gak?

Menghadapi pertanyaan seperti ini saya dengan sangat yakin langsung menjawab: TENTU BISA!

Photo by ERIC ZHU on Unsplash
Photo by ERIC ZHU on Unsplash

Kekurangan 

Mungkin beberapa pembaca menyangkal dengan berbagai alasan. Kan mixing harus dengan frekuensi flat? Memang headphone bisa jujur? Oke mari kita bahas beberapa kekurangannya.

Mixing panning terasa aneh. Karena jelas, ketika telinga kanan hanya bisa mendengar speaker kanan dan begitu juga yang kiri. Sementara di dunia nyata kita mendengar suara dari speaker kiri dengan telinga kanan.

Kurang jujur. Tentunya dengan kondisi telinga berjarak begitu dekat dengan driver speaker di headphone akan membuat kita merasa beberapa frekuensi seperti berlebihan. Biasanya bass dan high frequency di headphone ditambah oleh produsen. Sehingga kejujuran headphone sangat dipertanyakan. Solusinya? Akan kita bahas di akhir.

Lebih melelahkan. Mixing dengan headphone memang sangat melelahkan. Suara begitu kencang dekat dengan telinga sudah cukup menyiksa. Apalagi ditambah fakta bahwa telinga kita dibalut dengan ear shield (busa headphone) sekian jam yang tentunya semakin lama terasa panas dan tidak nyaman.

Kelebihan

Namun di balik sekian banyak kekurangannya, sebenarnya sangat banyak sekali keuntungan mixing menggunakan headphone, kita bahas beberapa di sini.

Telinga akan lebih aman dari gangguan pantulan suara. Baik dari faktor bentuk ruangan maupun pengaruh material yang ada di sekitar kita. Berbeda dengan menggunakan speaker monitor. Suara dari speaker akan terpantul ke dinding, atap langit-langit, pojok kamar, selimut, gorden, dan berbagai jenis material sekitar kita. Alhasil, suara yang terdengar tidak menjadi objektif lagi, melainkan sudah bercampur dengan berbagai suara yang terpantul. Tentu hal ini akan berpengaruh ke cara kita mendengar lagu yang di mix dan langkah mix yang diambil.

Jauh lebih hemat. Jelas. Harga headphone mixing jauh lebih murah dibandingkan membeli speaker aktif untuk monitoring mix. Gambarannya harga headphone mix berkualitas sekitar 1 juta. Sementara untuk speaker monitor yang berkualitas kita harus merogoh kantong lebih dalam, dimulai 2 juta ke atas. Tentunya headphone lebih hemat daya listrik PLN karena tidak menggunakan tambahan kabel power apapun.

Tidak berisik. Seringkali kita bekerja menggarap lagu rekaman di waktu senggang yang seringkali di waktu malam. Akibatnya, suara sekecil apapun akan menjadi sangat mengganggu bagi orang-orang sekitar kita. Hal ini tidak akan terjadi saat kita menggunakan headphone untuk mixing. Ayah ibu maupun teman kos mu akan sangat berterimakasih padamu.

Telinga menjadi jauh lebih peka. Saat menggunakan headphone kita mendekatkan telinga ke driver speaker dengan jarak sekian sentimeter saja. Efeknya kita akan mampu mendengar audio dengan lebih peka dan sensitif. Suara noise, kesalahan tempo-nada, cacat rekaman, semua akan terdengar lebih jelas dibandingkan dengan menggunakan speaker flat monitor.

Hasilnya tetap bagus! Ini topik utama yang kita bahas. Saya berani mengatakan ini karena sejatinya mixing adalah permainan aksi-reaksi. Kita mendengar masalah audio apa (aksi), lalu apa yang dilakukan untuk memperbaikinya (reaksi). Selama kita tahu seperti apa karakter speaker/headphone yang digunakan maka kita akan bisa mengambil langkah/reaksi yang tepat. Sebagai contoh saat mixing dengan headphone kita tahu karakternya lebih nge bass dibandingkan speaker monitor. Maka saat mixing kick ataupun bass dengan headphone kita akan menambah volumenya lebih banyak dibandingkan saat mixing dengan speaker. Jadi, tidak peduli berapapun harga speaker/headphone yang digunakan, kalau kita kenal dengan karakternya maka langkah mixing yang kita ambil akan tepat, dan dijamin hasil mixing akan tetap bagus.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages