Equalizer artinya 'menyamakan'. Apanya yang disamakan? Jadi, begini ceritanya. Ketika ada gitar dengan warna suara khas alaminya melewati mic/pickup dan kabel sekian panjang dan diproses melalui berbagai macam alat dan software audio, ternyata suara yang keluar dari speaker sangatlah berbeda. Entah itu mendem (terlalu banyak low-freq), cempreng (terlalu banyak hi-freq), atau seperti radio (terlalu banyak mid-freq), dsb. Nah, tugas equalizer adalah menyamakan hasil suara speaker dengan suara aslinya. Dengan kata lain, Equalizer mengeluarkan kembali potensi suara aslinya.
Mixing sangat erat hubungannya dengan EQ (Equalizing) frekuensi, sehingga minimal kita tahu terlebih dahulu bagaimana suara sebuah instrumen pada frekuensi rendah dan bagaimana suaranya pada frekuensi tinggi. Selain EQ, faktor yang menentukan kualitas hasil mixing adalah Balancing (Keseimbangan) antara channel 1 dan 2 (Kiri dan Kanan).
Kita harus ingat apa tujuan mixing. Banyak definisi yang saling berbeda, tapi pada intinya adalah "Mixing adalah cara menyatukan beberapa audio agar dapat diputar dengan baik dan enak untuk di dengar".
Banyak para pemula berfikir tentang mixing seperti ini "Bila saya ingin membuat suaranya sangat nge-bass dan keras, maka saya naikkan frekuensi rendahnya sebanyak mungkin". Sayangnya dunia ini tidak berjalan dengan semudah itu. Pemikiran seperti ini hanya akan mendapatkan hasil audio yang hancur dan tidak enak didengar.
Untuk meng-efektifkan hasil EQ, kita harus tahu pada frekuensi apa instrumen tersebut bagus untuk disimpan. Seringkali kita justru mengecilkan "frekuensi khas" suatu instrumen yang dimaksud karena ingin mencapai suara global yang kita inginkan, dan hasilnya tetap berantakan. Jadi inti dari EQ adalah: mengeluarkankan karakter khas suara yang maksimal dari setiap instrumen.
Beberapa Tips EQualizing dalam Proses Mixing
- Kurangi frekuensi yang tidak diperlukan, bila ingin membuat suatu frekuensi lebih terdengar (Jangan boost/naikkan frekuensi yang ingin diperbesar).
- Hindari pengurangan frekuensi khas suatu instrumen, bila akan memperkecil suara instrument, perkecil pada output gain dari plugin EQ yang digunakan
- Jangan pernah berfikir karena bass memiliki frekuensi yang rendah, maka kita menurunkan semua frekuensi tinggi pada instrumen ini, karena justru suara khas instrumen tersebut bisa saja berada pada frekuensi tinggi, begitu juga pada instrument yang kita anggap memiliki frekuensi tinggi.
- Biasakan untuk mendengar hasil output dalam mono, baru kemudian dengarkan dalam stereo.
- Bila kita melakukan mixing pada malam hari (Begadang), jangan lupa untuk mendengarkannya lagi pada pagi hari selepas kita bangun dari tidur.
- Biasakan mendengarkan solo instrument (mute yang lain) ketika mendengarkan track secara keseluruhan, Bandingkan apakah instrumen tersebut terdengar ketika kita menjalankannya dengan instrumen lain atau tidak.
- Gunakan speaker flat untuk mixing awal. Dengarkan ulang di headphone untuk mengecek panning dan kualitas mixing keseluruhan.
- Latih pendengaran dan sering-seringlah mendengar lagu komersial dengan mixing profesional dengan kualitas file yang tinggi.
Pertama-tama kita harus mengatur semua volume instrumen yang akan di mixing ke 0 db (default) alias sama rata, lalu kita mulai dengan beberapa contoh formula berikut ini:
Contoh Formula EQ per Instrumen:
mau nanya nih, saya baru2 ini mencoba2 mixing musik di reaaper (dengan virtual instrumen seperti ezdrummer dan kontakt). apa formula mixing ini berlaku ke semua genre? atau ada formula khusus untuk genre yang spesifik untuk eq dan compressornya (karena saya coba coba mixing untuk musik rock dan metal) mohon tipsnya gan terima kasih
BalasHapusMantapp gan...!
BalasHapusKonsep mixing di atas sama dengan instrumen apapun termasuk virtual instrumen. Masalah pengaplikasiannya gimana itu terserah selera mixing engineer.
Bedanya apa? Yang pasti virtual instrumen umumnya audio nya sudah "ready-mix" tapi mau di EQ/compress tergantung selera.
Hal lain yang bedain adalah virtual instrumen itu kan pake alat imajiner dalam komputer yang tidak memiliki fisik. Cucok banget buat orang yang modal minim, pake keyboard aja udah bisa rekam drum, ketipung, bonang, synthesizer, trompet, bass, gitar, dll.
Terima kasih sangat telah mencerahkan kebingungan ku Ttng dunia recording..
BalasHapusterimakasih, semangat belajar terus, semoga berhasil
HapusJosss...
BalasHapusKeren abis..
alhamdulillah, doakan istiqamah nulis terus ya mas,, hehe
Hapus