Mengenal Panning, Solusi Instrumen Bertabrakan

Pernah kita dengar sebuah lagu seakan gitar A di sisi kiri bersahutan dengan gitar B di kanan atau vokal A di tengah dan back vokal di kanan-kiri. Seakan kita melihat konser orkestra yang yang sangat megah dengan pengaturan letak setiap alat di berbagai sudut. Tetapi benarkah fungsi panning hanya untuk itu? Bisa ya, bisa tidak.

Sebenarnya, Panning berasal dari kata panorama. Panning sebenarnya gambaran yang diperoleh pendengar dari perbandingan seberapa banyak suara keluar dari speaker kanan dan kiri (stereo). Contohnya, jika suara suatu alat musik di kanan dan kiri sama kerasnya, berarti dead-center (di tengah). Jika lebih keras di speaker kiri berarti panning ke kiri sekian persen (ex: L 15 %). Jika suara lebih keras ke kanan dan tidak terdengar sama sekali di kiri berarti dead-right / extreme-right (100% di kanan).


Dalam audio recording panning berarti penyebaran/peletakan suara sehingga masing-masing alat musik memiliki tempat dan ruang tersendiri dan lebih nyaman didengar. Suara instrumen dapat di tempatkan di kiri atau kanan sesuai kebutuhan lagu. Panning dilakukan untuk mendapatkan kesan visualisasi tempat dari mixing kita. Dengan melakukan panning maka kita dapat membuat sebuah panggung bayangan sesuai imajinasi kita.

Berikut tips panning yang umum digunakan untuk tiap-tiap instrumen:

Instrument Posisi Keterangan
Kick Center Tengah untuk mendapatkan sound balance dan punch
Snare Center Instrument yang mengisi ritmik (inti)
Hat Antara L20 sampai L45 Seperti posisi set drum sebenarnya
Toms Mengelilingi Panning masing-masing Tom dari L sampai R, maksimal bernilai 70
Over Head Dead Left dan Dead Right
(ke kanan dan kiri pol)
Sesuai letak Overhead
Bass Center Center  membayangi kick drum
Gitas Elektrik L80 dan R80 2 track yang dipanning secara stereo
Gitar Akustik L50 dan R50 2 track dipanning secara stereo
Piano Bebas Isi kekosongan
String Bebas Atau untuk mengisi posisi yang kosong
Vocal Center King of Song harus di tengah
Teknik panning dari tabel diatas bukan standar, hanya tips dan sering digunakan oleh engineer studio recording, tapi tetap kembalilah ke imajinasi dan kreatifitas anda untuk menentukannya.

CATATAN:
  • Setelah selesai mixing dengan panning, coba dengarkan ulang melalui speaker mono (Klik "MONO" di master track; lihat gambar), apakah masih terdengar atau malah hilang sama sekali? 
 

  • Hati-HATI dengan panning asal-asalan extreme-left/right yang hanya menghasilkan BIG MONO, alias stereo tapi berasa mono!

9 komentar:

  1. Bang klw mixing itu harus pake plugin stereo semua atau pake plugin mono semua?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tergantung bahan audio dan hasilnya mau bagaimana.

      Kalau audio nya keyboard stereo ya pake plugin stereo. Kalau hasilnya pengin dipaksa jadi mono, pake plugin mono.

      Kalau audio nya mono pake plugin mono/stereo sama aja.

      Hapus
  2. Selamat pagi, terima kasih banyak untuk tutorial yang sangat bermanfaat.

    Bila tidak keberatan, mohon petunjuk mengenai hal-hal apa saja yang dilakukan pada saat saat RECORDING dan EDITING audio.

    Terima kasih banyak sebelumnya. Maju terus,,,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waduh ini pertanyaannya terlalu lebar. Recording Editing kan tema blog kita di sini. Mau yang mana diperjelas lagi ya kak. Kita update terus kok.
      :-)

      Hapus
  3. bisa dicoba nih... .. sound enginer tiap orang beda beda... ..

    BalasHapus
  4. mengatur panning pakek plugin apa ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ga perlu pake plugin kak. Di setiap mixer bawaan DAW ada kok. Biasanya bentuknya bulat kalau di putar ada keterangan R dan L berapa persen gitu.

      Hapus
  5. Bang klau yg cocok untuk fx vocal dan guitar acoustic apa sj di mic sy pake akg akg d5

    BalasHapus
  6. Bro, kalau duplikat track dan di paning ke L jadi kecil yah

    BalasHapus

Pages